Sekilas tentang penjing

 Permasalahan klasik antara seni penjing dan seni bonsai ini adalah;. Bahwa keduanya bisa saja disebut sama.


<head><script data-ad-client="ca-pub-4524738540602119" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script></head>

namun pada konteks dan situasi yang beda keduanya bisa juga dianggap beda.

Karena memang ada hal-hal tertentu yang membedakan keduanya.

Hal ini telah lama menjadi isu kontroversial karena ada pendapat berbeda tentang seni penjing dan seni bonsai oleh masing-masing sumber yang paling kompeten di bidang ini, baik dari Cina ataupun Jepang.

Kerancuan mengenai hal ini pun sesungguhnya dapat dilihat dalam berbagai naskah-naskah buku, artikel, dan dalam berbagai diskusi yang lagi thread di forum online.

Dalam berbagai kajian banyak yang mendukung pernyataan tersebut;  bahwa dua seni ini bisa dianggap sama - (yang membedakan hanyalah masalah terjemahan bahasa saja) - akantetapi pada waktu dan konteks lain hal ini juga masih sering disebut sebagai dua bentuk seni yang benar-benar berbeda.

<head><script data-ad-client="ca-pub-4524738540602119" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script></head>

Bagaimana ini bisa terjadi, bagaimanakah kebenaran mengenai hal ini?

Mari kita mulai,  kita mencoba menyelami permasalahan ini dari pemahaman paling dasar, yakni dari sudut kata-kata atau bahasa, "bonsai adalah bahasa Jepang" yang berarti "tanaman dalam pot, sedang " penjing adalah bahasa "Mandarin" Pen = itu pot dan, jing = pemandangan, panorama, atau view atau landscape.

Penjing bisa di artikan "pemandangan dalam pot". Sedangkan Bonsai artinya adalah "tanaman yang ditanam didalam pot,"  — kata Bonsai jika diterjemahkan ke dalam bahasa Cina menjadi penjai atau penzai.

Yang artinya, jika menurut bonsai, maka Setiap tanaman yang ada di dalam pot bisa disebut penzai atau Bonsai. Di sinilah letak perbedaannya bahwa penjing tidak memiliki arti kata yang sama dengan bonsai seperti yang kita ketahui selama ini.

Karena sesungguhnya apa yang kita sebut Bonsai selama ini, adalah  yang didalam bahasa Mandarin disebut dengan "Shujuang penjing".

Jika kemudian kata shujuang hilang, telah disebutkan oleh beberapa artikel serta diskusi para pakar, "jika kata shujuang biasanya dibiarkan pergi, meninggalkan kata induknya dan kemudian lazim dilafalkan menjadi penjing saja.

Memang, dalam konteks umum, bonsai bisa saja sama maksudnya dengan penjing, karena kita semua dalam keadaan "tahu" tentang apa yang sedang di bicarakan - makanya bisa menghilangkan kata shujuang.

Namun tentu saja dalam konteks lain, terutama dalam kajian akademis penjing menjadi berbeda dari bonsai. Karena kata Penjing memiliki konteks yang lebih luas dalam konotasi yang sesungguhnya tentang seni.

Sebab Penjing punya nuansa sendiri jika ditinjau secara detil dan lebih spesifik.

Shujuang penjing atau yang kita biasa sebut Bonsai adalah hanya salah satu dari sekian banyak gaya dalam seni penjing yang tentu saja ada gaya lainnya lagi selain itu.

Sebut saja, "Shanshui penjing atau (rock penjing)", "bigua penjing (dinding-menggantung penjing )", "shuihan penjing (perpaduan air atau pemandangan danau dan penjing tanah)", "Shushe penjing (pohon dan bebatuan penjing)" - dan seterusnya.

Filosofi dasar penjing adalah

"Yuan yu je zan , Gao yu je zan , " yang berarti

"Terinspirasi oleh alam, dan mengagumi lebih mendalam tentang alam."

Dengan media penjing sang seniman bisa leluasa dalam mencoba menciptakan keindahan alam dalam pot tanpa menghilangkan ketidak sempurnaan yang ada pada alam itu sendiri.

Maka nilai estetisnya pun akan lebih luas, karena ranah kebebasan lebih komleks dalam melihat kreasi alami yang tertuang dalam kaidah seni, maka dengan penjing akan lebih dapat leluasa dalam menangkap dan menyampaikan pesan.

Jiwa penjing lebih terungkap dalam banyak hal dan presentasi, karena ada pesan tematik, pesan simbolisme dan puisi.

Itulah yang disebut Presentasi alami, tanpa terlalu banyak estetika yang tentunya tergantung pada detail anatomi pohon.

Seniman penjing akan lebih terlibat lewat ekspresi subyektif, dengan referensi emosional individu yang kuat.

Kesempurnaan membangun tiap anatomi bukan sebuah persyaratan utama dalam seni penjing karena berpedomannya adalah, "bahwa alam itu tidak sempurna."

Kita ketahui jika Keterampilan dan rekayasa serta teknik sangat penting untuk seni bonsai namun tidak begitu penting dalam seni penjing . 
Penekanan justru lebih pada, penerapan keterampilan yang relevan, yakni bagaimana dengan pohon untuk supaya berhasil menyampaikan pesan tematik buat pemirsa.

Para pakar dalam seni Penjing menyebut, inti dari penjing adalah

"Hua jong Anda se, 
se jong Anda yu , 
Jin jong Anda dong, 
dong jong Anda diao,"

yang berarti

"Di dalam gambar, ada puisi, 
dalam puisi, ada makna,
dalam keheningan, ada gerakan, dalam gerakan, ada ritme." 
aspek tujuan penjing adalah mengikuti fenomena ke-tidak sempurnaan alam.
Aspek subjek didasarkan pada keseimbangan penyajian saat ditangkap dari alam dengan pesan implisit pada tema. 

Lebih detilnya saksikan rangkuman artikel ini dalam video agar tidak membosankan : 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

manfaat pohon lempeni

Pohon yang diminati pecinta Bonsai

tren info bonsai tahun 2021