menguak sejarah Bonsai yang benar

Bonsai di jepang di kenal semenjak zaman  Heian (平安時代 Heian jidai) dalam dekade antara tahun 794 - sampai sekitar 1185 —  adalah salah satu zaman dalam pembagian periode sejarah Jepang yang berlangsung selama 390 tahun, yaitu tadi, dimulai dari tahun 794 ketika Kaisar Kanmu memindahkan ibu kota ke Heian-kyō hingga dibentuknya pemerintah Keshogunan Kamakura sekitar tahun 1185. Dimana zaman tersebut pesat berkembang aliran Tao dan bhudisme.... yang masuk lewat tiongkok. Para akhli menyangka muncul bonsai pada saat itu ada kaitannya dengan penyebaran Tao dan budhisme dan berasumsi jika seni bonsai adalah kepanjangan dari seni Penjing dari cina.



Jika yang ingin kita ketahui sejarah tentang seni bonsai tentu bonsai ini berasal dari Jepang yakni seperti yang telah saya sebutkan di depan tadi. Karena baik nama atau istilah menggunakan bahasa Jepang, itu mutlak.

Namun jika kita ingin mencari tahu kapan pertama kali orang menanam tanaman didalam pot tentu bukan dari Jepang walau kata kata  "bonsai" jika di translate kedalam bahasa Indonesia berarti pot dan tanaman.

Masyarakat dunia terutama para penghobi bonsai memang terlanjur sepakat jika seni bonsai Jepang adalah kepanjangan dari seni Penjing di China. 

Namun ketahuilah jika kenyataan itu hanyalah sebatas asumsi. Asumsi yang menemukan dua kejadian sejarah di dua negara tersebut yang sama namun dalam rentang waktu yang beda. Pertama) memang di China ada seni menanam di dalam pot pada periodik dinasti Han... Yang meninggalkan jejak sejarah di dinding makam kaisar. Yakni gambar seorang putri cantik yang memegang vase bunga dan kemudian asumsi-pun muncul "jika China pada tahun itu telah mengenal bonsai atau tanaman didalam pot maka artinya China telah lebih dulu mengenal hal tersebut daripada Jepang. Maka dari itu, bisa dipastikan bahwa seni bonsai Jepang bisa saja berasal dari China." — itulah asumsinya.

Kedua) taukah para sahabat sekalian jika di Jawa tepatnya dalam kitab chentini... Yang bertahunkan 1700-an pun telah memuat tentang menanam tanaman obat-obatan  didalam pot, namun pot tersebut terbuat dari anyaman bambu... apakah dalam kitab tersebut — atau aktifitas menanam tanaman tersebut terinspirasi dari seni bonsai dari Jepang atau kah dari China. Tidak. Jawabnya tidak sebab yang mereka tanam bukanlah "seni", yang mereka tanam adalah obat obatan. Hal ini memang tidak pernah ada para sejarahwan menelesik berkejauhan. Kebanyakan berpendapat jika hal tersebut tumbuh dari kesadaran kolektif yang tidak didasarkan kepada kaidah seni. Artinya seni menanam dalam pot itu akan tumbuh sendiri lahir dari pikiran dan olah perbuatan sehari-hari di manapun — di negara yang beriklim tropis. Atau tempat yang memang membudidayakan tanaman sebagai hal kebutuhan. Dan adapun ketika kemudian aktifitas tersebut berkelanjutan namun bukan lagi menanam tanaman obat namun menanam bunga mungkin itu terjadi sebagai sebuah perubahan kelas di masyarakat ketika itu.
Nah jika berkaca dari kejadian ini maka masihkah kita berpendapat bahwa bonsai jepang itu berasal dari China.
Ataukah sebuah kearifan lokal yang tumbuh dari olah pikiran orang orang setempat yang ternyata di belahan bumi lain ternyata telah didahului oleh China.


Oke kita ambil satu lagi contoh.
Seni menanam tanaman didalam pot itu banyak sekali, dan beda tempat namanya pun berbeda —  tidak cuma bonsai saja. Ada yang menamai seni vas bunga, ada menamai jambangan, ada menamai pot bunga, bon... Pen, dan ketika ada  seorang yang melihat , mengagumi sebuah seni menam tanaman dalam pot dari Jepang dan memudian ber-olah kreasi membuat hal serupa dia menamakan kreasinya tersebut dengan nama bonsai.... Karena sadar apa yang dilakukan memang mengkreasikan hal tersebut.
Bahkan sampai sekarang aktifitas menanam tanaman itu di tanah air ini dinamakan bonsai... Tidak memakai istilah lokal seupama seni pot, atau seni jambangan. 
Ya itu karena si pengreasi sadar aktifitas seni yang ia kreasikan tersebut memang bonsai. Bonsai yang dari Jepang.
Dan jika kenyataan ini dipadatkan ke depan maka pertanyaannya adalah '"jika seni bonsai di Jepang itu adopsi dari seni Penjing mengapa namanya bonsai bukan Penjing...?"

Oke jika kalian masih berasumsi bahwa muasal bonsai itu dari china—sekarang kita tarik kebelakang.


 Tercatat oleh sejumlah pengamat sejarah pada tahun sebelum Masehi atau pada zaman wheda ada tradisi sakral di daratan India. Tradisi yang disebut, "Yajur Weda", yakni bab dalam salah satu kitab Weda yang membahas tentang ilmu pengobatan.

 Konon, supaya berumur panjang seseorang dianjurkan untuk menanam pohon tulsi di dalam pot.

Tulsi atau latinnya "Ocimum sanctum" merupakan tumbuhan yang paling dihormati dan paling umum dari berbagai jenis tanaman di India yang termasuk di dalam tradisi Hindu. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama tanaman selasih atau sejenis kemangi namun berbatang merah. Biasanya orang menyebut itu kemangi jantan.... Tapi itu bunga selasih.

Di India, daun tanaman tulsi dimanfaatkan sebagai obat herbal. Air rebusan dari pucuk daun tulsi dipercaya bisa menjaga kesehatan tubuh seseorang agar memiliki umur yang panjang. 

Proses pemetikan daun tulsi secara spontan-ketika hendak merebusnya, menjadikan pohon tulsi kerdil secara alami. Dalam bahasa sansekerta, tradisi menanam pohon tulsi di dalam pot ini disebut sebagai "Vaman Tanu Vrikshadi Vidya".

Namun lagi-lagi para sejarahwan mengaitkan jika seni Penjing berasal dari Tradisi menanam pohon di dalam pot yang berasal dari India tersebut, alasannya memang ada arah jalan berkembang ke arah timur benua Asia bersamaan dengan penyebaran Hindu. Dan adapun perubahan nama itu — karena beradaptasi dengan lingkungan serta tradisi di mana tempat beradanya maka namanya pun berubah. Dan yang ditanam pun agaknya bukan lagi pohon tulsi namun berbagai macam jenis tanaman hias.

Sudah menjadi kebiasaan lama para ahli sejarah seolah malas menelesik lebih jauh dan hanya berasumsi lewat beberapa alasan yang paling kuat saja. 

Dan akhirnya yang terjadi kemudian cerita tersebut terlanjur di percaya bahkan menjadi rujukan beberapa akademisi pula.
Namun jika membandingkan kejadian antara seni bonsai dari Jepang dengan seni jambangan di Jawa yang ada dalam kitab chentini kita tidak salah jika tiap daerah tiap kawasan selalu punya kearifan yang mengarah untuk menanam tanaman didalam pot.... Saya pikir kesadaran tersebut akan tumbuh secara sendirinya.... Namun masalah seni dapat kita akui jika seni memperindah tanaman didalam pot itu memang berasal dari Jepang yang berkembang dari kearifan lokal yang berkembang dalam membudidayakan tanaman didalam pot.

Ini sama sama asumsi. demikianlah asumsi saya. Bahwasanya kesadaran menanam tanaman didalam pot adalah satu kesadaran yang timbul dari masyarakat yang kulturnya berbasis agraris. Dan adapun seni Penjing memang dari China yang juga tumbuh sendiri dari kearifan lokal setempat karena kesadaran untuk menanam tanaman di dalam pot serta kesadaran menjadikan media imajenasi. Atau seni. Karena didalam seni Penjing memang kita akui ada satu pesan dan dengan tema alam seolah sang seniman ingin mengajak siapa pun yang melihat untuk berdialog. Itu terlihat dari situasi tematik yang melekat, atau bisa disebut puisi hidup. 

Oke akhirnya sampai disini dulu perjumpaan kita kali ini semoga artikel ini bisa bermanfaat buat sahabat sekalian dan seyogyanya ada kata salah kami ucapkan — setulus hati kami arradea bonsai mohon samudra maaf yang terluas. Tetap semangat dalam berkarya. Salam satu hobi, dan salam sejahtera semuanya akhirul kata wassalam ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

manfaat pohon lempeni

Pohon yang diminati pecinta Bonsai

tren info bonsai tahun 2021