Bonsai ditinjau dari sisi pysicologis
Hadiah dari alam kepada kita, hadiah dari sebuah hasil kerja keras, dalam konteks memanipulasi keindahan dan hadiah bagi sebuah emosi dalam mencapai sebuah kedamaian.
Ya, saya menggunakan istilah kata, 'hadiah' adalah dalam pengertian dasar psikobiologisnya.
Kata Hadiah adalah sebuah respon emosional terhadap suatu stimulus. Adalah satu dimediasi otak limbik dan kemudian menghasilkan pengaruh positif kepada keadaan emosional, dan motivasi perilaku untuk mengarahkan dan mendekati stimulus.
Hadiah adalah kata penguatan yang sangat kuat untuk memori dan perilaku kecanduan didasarkan pada eksitasi buatan dari pusat penghargaan neurologis.
Oke selamat bersua kembali dengan kami di channel arradea bonsai, channel yang senantiasa memberikan pengalaman bonsai dari sudut yang berbeda, tetap semangat dalam berkarya salam satu hobi dan salam sejahtera semuanya. Saya tidak akan menyuruh anda sekalian untuk subscribe ke chanel ini, namun hanya mengingatkan jika channel ini bermanfaat bagi sahabat sekalian silahkan anda bisa berlangganan, yang tentunya dengan melakukan subscribe, dan semacamnya.
Indra dan ingatan manusia sebenarnya cukup malas mengingat dan sangat mudah tertipu.
Di luar sana, sepanjang jalan yang kita lalui begitu ada banyak pohon yang indah, atau di alam liar, tetapi ada banyak lagi yang tidak begitu indah yang tidak menarik untuk dilihat. Dan, kita cenderung tidak memperhatikan atau mengingatnya. Yang tidak 'menonjol' hanya dimasukkan ke memori jangka panjang tanpa disertai jejak ingatan.
Kita cenderung memperhatikan, mengingat, pohon-pohon yang lebih mencolok, pohon-pohon yang menurut kita indah untuk dilihat .
Karena kita bicara bonsai Pohon-pohon yang menurut kita indah dimaksud adalah pohon yang masih berkait dalam bonsai, tentunya. Begitulah, evaluasi awal kita tentang bonsai sebagai 'baik' atau 'buruk' didasarkan pada perasaan langsung pada penilaian yang kita dapatkan dari ketika melihat.
Jika kita berpendapat bahwa tujuan bonsai bukanlah untuk membuat replika atau miniatur pohon di alam liar, maka 'aturan' bonsai juga tidak dibentuk dengan tujuan itu.
'Aturan' bonsai telah dibentuk selama ratusan tahun dengan satu tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik pohon yang indah di alam.
Misalnya, 'aturan' proporsi batang dalam bonsai adalah manipulasi perspektif yang dirancang untuk mengelabui pemirsa ke dalam ilusi seolah ketika seseorang berdiri dekat dengan pangkal batang besar yang tumbuh dan menyusut menuju titik hilang di kejauhan. Alasan dari aturan tersebut hanyalah bahwa melihat ke atas pohon dewasa yang megah sangat indah, bukan melihat pohon muda yang mungkin kurang indah.
Aturan menunjukkan kepada kita bagaimana kita dapat mewakili karakteristik tersebut dan menggabungkannya secara harmonis sedemikian rupa sehingga melihatnya — Bisa membangkitkan skema kita untuk 'pohon di alam' dan dengan demikian menghasilkan imbalan yang sama, atau 'distilasi' yang lebih murni, di pohon cukup kecil sehingga kita dapat memiliki banyak manfaat dari mereka, saat kita mendekat.
Ada gerakan saat ini menuju bentuk yang lebih naturalistik dalam seni Bonsai yang di Motori oleh orang-orang seperti Walter Pall. Saya sama sekali tidak menentang hal ini. Saya cukup suka bentuk-bentuk alami pohon yang saya lihat di pedesaan.
Meskipun demikian — dibilang natural, namun Tuan Pall masih akan memanfaatkan 'aturan' dalam pengembangan pohon-pohon tersebut. Walaupun semua aturan tersebut mungkin sepenuhnya dihasilkan dari semak atau tajuk yang dibiarkan tumbuh bebas dalam pot. Namun itu juga aturan.
Dan tentunya untuk pencapaian natural, tersebut Mr. Pall menciptakan aturan dasar supaya memberi nilai dan mereka harus mengikuti beberapa aturan dasar di draf tersebut
Terlepas dari apakah kita memilih untuk mengikuti aturan yang ditetapkan, atau meninggalkannya dan menemukan jalan kita sendiri (yang, menurut pendapat saya, sepenuhnya merupakan masalah pilihan pribadi), keberhasilan atau kegagalan bonsai bermuara pada satu hal; Penghargaan. Itulah yang saya maksud 'haduah'.
Jika bonsai tidak punya daya pikat untuk dilihat, sebagai bonsai, maka itu sama sekali tidak ada gunanya. Itu tidak sesuai dengan tujuan penciptaannya. Namun jika bonsai mewakili dengan baik karakteristik pohon di alam yang punya daya pikat dengan cara yang menceritakan kisah yang koheren dan membangkitkan skema pemirsa untuk 'pohon di alam', maka akan indah untuk dilihat dan dengan demikian, sukses.
Pohon yang lebih naturalistik yang dirancang oleh orang-orang seperti Mr. Pall sangat menarik untuk dilihat karena berhasil membangkitkan skema 'pohon di alam' pada pemirsa. Namun, mereka belum tentu membangkitkan skema 'bonsai' kepada beberapa pemirsa lainnya. Tapi kemudian, itu bukan masalah karena, seperti yang sering dikatakan para pakar bonsai, bukan itu tujuannya. Dalam hal ini, saya percaya pernyataan John Naka yang berlaku universal untuk pemirsa bonsai seperti halnya untuk petani bonsai umumnya. (parafrase): Cobalah untuk tidak melihat pohon dan melihat bonsai, cobalah untuk melihat bonsai dan melihat pohon.
Komentar
Posting Komentar