Apa itu bonsai
Kata "Bonsai", jika mengacu kepada induk bahasa Jepang artinya adalah: "tanaman didalam pot". Namun arti yang sebenarnya, atau esensialitasnya bukan semata bermakna "tanaman didalam pot" saja. Melainkan ada nilai estetika yang termaktub didalam kaidah makna yang sebenarnya. Maka arti sepesifikasinya adalah, bukan tanaman didalam pot, melainkan "seni menanam tanaman didalam pot".
Namun tidak salah pula jika ada yang mengartikan, "jika ada tanaman didalam pot, dan bertanya, apakah itu bonsai?" Maka jawabnya pastinya adalah "ya", karena memang bonsai itu artinya "lugu-nya", memang tanaman didalam pot. Namun akan beda keadaannya jika hal tersebut berada dalam lingkup kajian keilmuan tentu harus ada penjelasan yang mendetil, dan terperinci. Dan perkiraan saya adalah; "jik yang dimaksud adalah tanaman yang ditanam sembarangan dan tak ada nilai estetikanya maka itu—hanya bisa di sebut bonsai, bukan seni bonsai. Jadi intinya (jika bukan sekedar pembicaraan di warung kopi) sebenarnya antara bonsai dan seni bonsai itu beda.
Bonsai adalah tanaman didalam pot (apa saja tanamannya, bisa bunga, bisa pohon pisang, atau yang lainnya)
Sedang seni bonsai adalah tanaman yang didalam pot dan indah menurut estetika seni.
Namun nyatanya permasalahan tidak berhenti sampai disitu saja. Ternyata begitu banyak tanaman yang indah namun para akhli bonsai tidak setuju itu disebutnya bonsai, atau penjing. Hanya karena masalah teknis (mungkin) Anda dapat melihat beberapa video saya yang mengulas masalah tersebut.. Disana saya tampilkan cuplikan beberapa pohon dengan kreasi yang rumit dan indah namun para seniman bonsai tidak suka menyebut itu bonsai. Lalu sebaliknya bagaimana jika ada bonsai tapi tidak menggunakan pot, apakah tetap bermaksud bonsai, nah.... Ternyata sangat luas ruang pemikiran yang tidak sibgkron dengan kaidah bahasa ya....
Mungkin hal pertama bisa saja ada Alasan jika pohon tersebut tidak memiliki drama alam, karena seni bonsai yang baik "mampu menyembunyikan pengrajinnya" atau lebih gampangnya objek tersebut tidak seperti dibikin sedemikian rupa oleh manusia (pengrajin).
Makanya, ketika saya menyaksikan beberapa video di YouTube saya merasa ke atraktifan seni budidaya bakalan bonsai pak Ranto Pemalang, atau Mbah Jo klaten—ini sangat jauh dari drama alam, pohon-pohon bakalan bonsai yang dihasilkan jelas nampak pada tiap batang pohonnya jika hal itu direkayasa. Itu masalah pertama.
Lalu, masalah kedua yakni sebuah pohon bonsai yang jadi tapi tidak di taruh di dalam pot, apakah itu bonsai?
Saya jadi ingin sumbangsih penalaran. Menurut hemat saya itu bisa disebut bonsai atau tidak, tabu dan sah.... Itu adalah urusan out-put , masalah pendapat yang keluar dari orang selain diri kita. Atau pendapat pihak lain. Entah itu— bonsai baku adalah tanaman didalam pot, atau tidak, kita punya pendapat masing masing — jika ada yang bertanya apakah itu seni atau bukan — maka kita relatif mengatakan itu bonsai atau itu bukan.... Yang jelas individu seniman, atau siapa saja — itu bebas berkarya, namun intrakting yang melihat —outputnya—itulah yang memberi nama dan nilai kepad hasil karya anda. Karena seni itu merdeka. Jika hal yang dilakukan itu bukan untuk mencari pengakuan maka apapun namanya tidaklah masalah, bukan?
Jika saya pribadi yang punya kreasi seperti itu , saya justru merasa bahagia, karena menciptakan ruang publik kesenian sendiri , karena itu adalah hal yang paling susah bagi seniman.
<head><script data-ad-client="ca-pub-4524738540602119" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script></head>
Komentar
Posting Komentar